Klaten – Pemkab Klaten tidak mengadakan tradisi Padusan tahun ini, tetapi masyarakat tetap menyerbu objek wisata air dan pemandian. Warga dari berbagai daerah datang untuk mandi dan berenang.
Pantauan detikJateng, di wilayah Kecamatan Polanharjo dari, mata air (umbul) Manten, Umbul Besuki, Umbul Siblarak dan Umbul Ponggok ramai didatangi warga. Warga datang dari berbagai daerah di Klaten dan luar Klaten.
Situasi yang sama terlihat di objek wisata air di Kecamatan Tulung. Dua objek mata air favorit yaitu Umbul Cokro di Desa Daleman, dan Umbul Pelem di Desa Wunut diserbu warga.
Mayoritas warga datang mengendarai sepeda motor, mobil, bus, bahkan dengan kereta kelinci. Warga mulai datang selepas salat Jumat untuk mandi dan berenang sebagai tradisi menjelang bulan Ramadan.
“Padusan kan tradisi, untuk kita bersuci sebelum puasa. Ya sekalian bernostalgia ke sini,” ucap Sriyanto (30) warga Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta kepada detikJateng di lokasi Umbul Pelem, Jumat (1/4/2022).
Sriyanto mengatakan dirinya datang bersama keluarganya ke Umbul Pelem. Setiap tahun sebelum pandemi dirinya padusan ke Klaten, terutama ke Umbul Ponggok.
“Ke Umbul Ponggok dulu, sekarang mencoba ke Umbul Pelem. Saya sama anak-istri,” kata Sriyanto.
Sriyanto mengatakan masa pandemi COVID sebenarnya masih membuatnya khawatir. Namun karena sekeluarga sudah divaksin tiga kali pihaknya sudah tidak terlalu khawatir.
“Saya sudah vaksin tiga kali, juga keluarga saya. Ya menurut saya sih karena sudah vaksin tidak masalah tapi tetap prokes,” imbuh Sriyanto.
Terpisah, Pengelola Umbul Cokro, Sugiyanto menjelaskan untuk padusan hari Jumat belum ramai sebab sebagian warga masih menunggu pengumuman pemerintah. Jumlah pengunjung hanya kisaran 300-400 orang sampai pukul 14.00 WIB.
“Ini belum ramai sebab ada yang menunggu pengumuman pemerintah. Sampai saat ini sekitar 300-400 orang saja,” kata Sugiyanto.
Kunjungan belum seramai sebelum pandemi
Jumlah pengunjung Cokro, terang Sugiyanto, juga tidak seramai dua tahun lalu. Sebab tahun ini acara padusan Pemkab Klaten ditiadakan.
“Tahun ini tidak ada padusan dari Pemkab tapi objek wisata boleh buka. Kalau Pemkab mengadakan pengunjung banyak karena ada panggung hiburan,” jelas Sugiyanto.
Hal senada juga disampaikan pengelola Umbul Ponggok, Suyantoko. Dia menjelaskan kunjungan untuk padusan belum seramai sebelum pandemi dan pihak pengelola juga masih menunggu pengumuman pemerintah.
“Kita masih menunggu pengumuman pemerintah awal puasa. Kita berpedoman itu untuk menggelar padusan, ” ungkap Suyantoko kepada detikJateng di lokasi.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Klaten tidak akan mengadakan tradisi padusan atau mesucikan diri menjelang pelaksanaan puasa Ramadan tahun ini. Padusan ditiadakan karena masih dalam situasi pandemi Corona atau COVID-19.
“Kemarin sudah saya terbitkan SE Sekda terkait pelaksanaan kegiatan seni budaya di bulan puasa di masa COVID-19 ini. Padusan ditiadakan,” kata Pj Sekda Klaten Jajang Prihono kepada wartawan di Pemkab Klaten, Senin (21/3).
Sumber : https://www.detik.com/