Tak Ada Padusan Jelang Ramadhan di Klaten Tahun Ini

820bc92e-1a82-4d41-89fd-314a4b7e8b2d_169_11zon

Klaten – Tradisi Padusan atau mandi menjelang bulan Ramadhan di Klaten, Jawa Tengah tak digelar. Objek wisata mata air atau umbul di berbagai kecamatan yang biasanya menjadi lokasi padusan ditutup.

“Ditutup total dan tidak ada yang datang. Padahal, mestinya ini puncak Padusan,” kata Wahyu, Penjaga objek wisata Air Cokro di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten, Jumat (24/4/2020).

Menurut Wahyu penutupan objek wisata sudah sejak bulan Maret 2020. Sampai hari ini belum sekalipun dibuka.

“Belum pernah dibuka sampai sekarang. Padahal biasanya saat Padusan semua lokasi penuh sesak pengunjung,” Wahyu menambahkan.

Pantauan detikcom pada pagi Kamis (23/4) pukul 09.00 WIB dan siang pukul 14.00 WIB, di umbul Cokro, pintu masuk dipagar bambu. Ditempeli spanduk tutup sampai waktu tidak ditentukan.

Di objek wisata umbul Ponggok Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo kondisinya sama. Tidak ada satupun pengunjung dan pintu depan loket ditutup spanduk.

Di umbul Brintik, Dusun Brintik, Desa Malangjiwan, Kecamatan Karangnongko objek wisata itu ditutup dengan pagar bambu dan besi di jalan menuju lokasi. Kawasan umbul sepi tidak ada aktivitas.

Bahkan untuk masuk kampung setiap orang harus menulis data diri. Tubuh disemprot antiseptik di bilik yang ada di pintu masuk dusun.

Di umbul Pluneng, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum kondisinya sama. Saat detikcom mengunjungi dua kolam wisata di desa itu semuanya masih ditutup pagar.

Bahkan jalan menuju umbul sejauh 50 meter sudah dipagar bambu untuk mencegah kendaraan masuk. Di pintu masuk dipasang spanduk pengumuman tutup.

” Masih tutup. Jangankan Padusan, untuk hari biasa saja belum dibuka,” kata warga Pluneng, Palupi.

Menurut Palupi kolam umbul tidak hanya tertutup untuk orang luar, tapi juga warga lokal. Sejak ditutup 16 Maret, pedagang seperti dirinya tak berjualan.

” Ini sudah tidak berjualan sebulan. Entah kapan buka lagi,” ujar Palupi.

Di Kecamatan Ngawen, objek wisata umbul Susuhan juga tidak ada satupun pengunjung. Kolam di Desa Manjungan itu pintunya tertutup rapat dan dipasang pengumuman tutup serta kolam dikeringkan.

Di Umbul Jolotundo, Kecamatan Jatinom kondisinya sama. Tak ada seorangpun beraktivitas dan terpasang pengumuman masih ditutup.

Di umbul Gedaren, Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom kolam tidak ditutup. Namun kolam kering hanya menyisakan sedikit air dan hanya ada anak-anak bermain.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten Sri Nugroho mengatakan sejak kewaspadaan Corona atau COVID-19 semua objek wisata diimbau tutup. Baik yang dikelola Pemkab atau desa.

” Yang dikelola Pemkab saja tutup. Ini untuk menghindari kerumunan massa yang rawan penyebaran virus Corona,” ujar Sri Nugroho.

 

Sumber : https://travel.detik.com